Jumat, 20 Maret 2009

pantek amak ang

Maraknya penangkapan terhadap satwa tokek belakangan ini, selain karena harganya yang cukup menggiurkan ternyata tokek ini mempunyai kasiat menyembuhkan virus HIV/AIDS. Benarkah?

Rumor itulah yang membuat warga Pekanbaru, Riau melakukan perburuan terhadap satwa perayap dan bermata belok ini. Menurut penuturan salah satu agen tokek di Pekanbaru Yon Candra (32), konon lidah tokek inilah yang bisa mengobati virus mematikan HIV/AIDS.

"Yang berfungsi bisa mengobati AIDS pada tokek ini adalah terletak pada lidahnya. Namun itupun berat tokeknya harus di atas 3 ons dan masih keadaan hidup. Namun bagaimana caranya mengemasnya menjadi obat AIDS ini adalah pada penampung dan peramunya. Tokek ini di ekspor ke Thailand dan China. Mereka inilah yang mengolah menjadi obat, itulah info yang saya dapat," kata Candra kepada okezone, Sabtu (14/3/2009).



Inilah kadang yang membuat warga Pekabaru mulai yakin kalau harga tokek bisa mencapai miliaran rupiah dan kemudian mereka beramai-ramai melakukan penangkapan.Sementara itu salah satu dokter di Pekanbaru yang sering menangani kasus virus HIV/AIDS Burhanudin Agung dalam perbincangan dengan okezone mengatakan sejauh ini dari beberapa riset dan percobaan belum ada satupun obat yang mampu menyembuhkan virus AIDS.

Sebab katanya, yang namanya virus itu tidak bisa disembuhkan. Namun kalau untuk mempertahankan daya tubuh jika sudah terjangkit HIV/AIDS itu baru ada yakni Anti Retroviral (ARV) yang harganya cukup mahal.

"Data WHO sejauh ini memang belum ditemukan obat untuk mengobati AIDS. Namun jika tokek itu terbukti bisa mengobatinya ya Alhamdulillah berati Indonesia bisa menjadi produsen obat seperti yang dikatakan presiden SBY belum lama ini," kata Burhanuddin.


selengkapnya...

Ingin Jadi Miliuner, Cukup Dapatkan Seekor Tokek

Beberapa hari belakangan ini sebagian warga Riau punya kebiasaan baru yaitu menangkap tokek. Pasalnya, hewan ini konon harganya bisa dijual dengan harga miliaran rupiah.

Lantaran harganya yang cukup menggiurkan, warga belakangan inimulai menjajaki bisnis ini. Warga melakukan perburuan ditempat-tempat hewan merayap ini hidup seperti di pepohonan.Namun uang miliaran hanya dengan seekor tokek tidaklah mudah. Tokek yang harganya miliaran ini beratnya harus di atas 6 ons. Selain itu keadaan tokek yang ditangkap tidak mengalami luka sedikit pun.

Hewan jenis kelompok cecak ini biasanya memang dapat dijumpai di pepohanan. Namun Anda meski hati-hati dalam menangkap satwa yang bisa berganti warna ini. Pasalnya, jika salah menangkap tangan bisa membusuk jika sampai terkena gigitannya karena konon mengandung racun.

"Jika Anda punya tokek, bos saya akan membelinya. Jika beratnya di atas 6 ons harganya bisa Rp1 miliar lebih. Tokek harus kedaan hidup," kata Mahmud, (28) salah satu pemburu tokek di Pekanbaru,


Sabtu (14/3/2009).

Mahmud mengatakan, jika tokek beratnya dibawah 6 ons harganya bervariasi. Jika berat 3 ons harganya hanya Rp40 juta, 5 ons bisa Rp200 juta. "Jika dibawah 3 ons tidak ada pasaran yang tetap.Tokek ini katanya akan diekspor ke Korea," katanya.Ali (35), warga Pekanbaru yang saat ini memiliki 12 ekor tokek mengaku, untuk mendapatkan tokek tidak mudah karena harus mencarinya ke luar Pekanbaru."Saya dapatnya dari perkampungan. Saudara saya biasanya yang bantu nyari. Namun sejauh ini belum ada yang beratnya 3 ons jadi susah jualnya. Untuk sementara saya pelihara dulu," ceritanya.

Selain mencarinya tidak gampang, menjual tokek juga perkara yang tidak mudah karena pemasarannya dilakukan secara gelap atauterselubung. Biasa peminat yang membayar mahal ini adalah orang-orangetnis keturunan.



selengkapnya...

Senin, 16 Maret 2009

Seekor Tokek Laku Miliaran Rupiah

BEBERAPA bulan terakhir, santer beredar kabar bisnis tokek sedang booming. Konon, harga tokek ukuran satu kilogram bisa mencapai miliaran rupiah. Lantaran untungnya memang besar, banyak orang menjajal bisnis ini. Tapi jangan keburu tergiur dulu, bisnis ini masih serba gelap.

Memang hampir tak bisa dipercaya. Tapi, simaklah penuturan Sudarmono. Sejak dua bulan lalu, ia terjun ke bisnis ini. Caranya, dengan menjadi perantara jual beli tokek. Ia yakin, peminat binatang ini menghargai seekor tokek dengan harga cukup fantastis.

Tak perlu sampai satu kilo, tokek berbobot tiga sampai empat ons saja laku dijual dengan harga Rp 100 juta - Rp 150 juta. "Hanya tokek berbobot minimal tiga ons dihargai mahal, sedangkan yang bobotnya kurang sedikit saja, harganya anjlok," kata Sudarmono.

Dalam kurun waktu yang belum lama menjajal bisnis ini, Sudarmono mengaku sudah berhasil memerantarai jual beli tokek seharga Rp 30 juta. Upah sebagai mediator 25 persen dari nilai transaksi.


Sudarmono mengaku menyesal hanya menjual dengan harga sebesar itu. Pasalnya, ia masih belum terlalu banyak tahu soal pasar tokek. "Mestinya, dulu saya bisa jual antara Rp 100 juta sampai Rp 150 juta. Waktu itu, saya memang belum pengalaman," katanya, bernada menyesal.

Menurut Sudarmono, tokek banyak diburu karena faktor hobi atau sebagai obat asma dan penyakit kulit. "Saya dengar, tokek banyak dipesan oleh orang Jepang dan Taiwan sebagai media penelitian obat AIDS," kata bapak dua anak ini.

Mahdi, pemain lain di bisnis ini mengakui, bisnis tokek sedang booming beberapa bulan terakhir. Sejak terjun ke bisnis ini awal tahun, ia sudah dua kali menjual tokek berberat sekitar tiga ons. la melego masing-masing Rp 5 juta per ekor. Pembelinya dari Jakarta. la mendapatkan tokek dari Karawang, Jawa Barat.

Mahdi mengaku mengambil untung gede dari bisnis ini. Saat membeli dari penjual di Karawang, ia tak mematok harga. "la minta Rp 300.000, ya, saya kasih," aku pria yang berdomisili Bekasi ini, terkekeh.

Tapi, bagi Anda yang akan mencoba peruntungan di bisnis ini, harap hati-hati. Mahdi, misalnya, tak yakin harga tokek sampai miliaran rupiah seperti di Man internet. Aslinya cuma puluhan juta rupiah. "Kalau tokek setengah kg, paling mahal Rp 20 juta," katanya.

Mahdi sebetulnya tak terlalu percaya bahwa permintaan tokek sangat tinggi. la malah yakin, hal itu coma gorengan sejumlah pihak. la melihat, bisnis tokek baru marak belum ada setahun ini. la yakin, bisnis ini tak akan bertahan lama. "Tak akan bertahan sampai tahun depan," tandasnya.

Kata Mahdi, bisnis tokek masih serba gelap. Tak jelas pasarnya, juga tak terang standar harganya. "Meski begitu, saya tertantang terjun ke bisnis ini," katanya. Kadang, yang menantang memang berisiko.

selengkapnya...

Free Blogspot Templates by Isnaini Dot Com and Cars Picture. Powered by Blogger